## Dari Daging Mentah ke Jeruji Besi: Liver King Ditahan Usai Ancam Joe RoganAustin, Texas – Dunia kebugaran dan media sosial kembali diguncang.
Brian Johnson, yang lebih dikenal dengan julukan “Liver King,” seorang influencer yang mempromosikan gaya hidup leluhur dengan konsumsi daging mentah dan organ dalam, ditahan oleh pihak kepolisian Texas pada hari Selasa.
Penangkapan ini dipicu oleh serangkaian pesan ancaman yang ditujukan kepada podcaster ternama, Joe Rogan, yang diposting oleh Liver King di berbagai platform media sosial.
Menurut laporan kepolisian, pesan-pesan tersebut mengandung unsur ancaman kekerasan yang cukup serius, membuat Rogan merasa terancam dan melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.
Detail spesifik dari ancaman tersebut belum dirilis secara resmi, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa Liver King merasa tersinggung dengan komentar Rogan tentang otentisitas gaya hidup “leluhur” yang dipromosikannya.
Penangkapan ini bagaikan pukulan telak bagi Liver King, yang selama ini dikenal dengan citranya yang liar dan eksentrik.
Gaya hidupnya yang ekstrem, yang meliputi makan daging mentah, berolahraga di alam bebas, dan menolak segala bentuk teknologi modern, telah menarik jutaan pengikut di media sosial.
Namun, popularitasnya juga diiringi dengan kontroversi.
Banyak yang mempertanyakan kebenaran dari klaimnya tentang kesehatan dan kebugaran, serta menuduhnya melakukan penipuan karena terungkap bahwa ia menggunakan steroid anabolik, hal yang sebelumnya ia bantah keras.
Sebagai pengamat dunia kebugaran dan media sosial, saya melihat penangkapan ini sebagai puncak dari krisis identitas yang melanda Liver King.
Tekanan untuk terus menciptakan konten yang menarik dan mempertahankan citra yang dibangun di atas fondasi yang goyah, tampaknya telah memicunya untuk melakukan tindakan yang gegabah.
Joe Rogan, di sisi lain, dikenal sebagai sosok yang blak-blakan dan tidak takut untuk mengkritik siapa pun.
Podcast-nya, “The Joe Rogan Experience,” telah menjadi platform yang kuat untuk berbagai macam opini dan diskusi, termasuk yang kontroversial.
Mungkin saja kritiknya terhadap Liver King, yang mungkin dianggap sebagai kritik konstruktif oleh sebagian orang, telah memicu amarah sang influencer.
Namun, terlepas dari alasan di baliknya, ancaman kekerasan tidak dapat dibenarkan.
Kasus ini menjadi pengingat yang penting bagi kita semua tentang tanggung jawab yang menyertai popularitas dan pengaruh di media sosial.
Kata-kata memiliki kekuatan, dan tindakan di dunia maya dapat memiliki konsekuensi yang nyata di dunia nyata.
Saat ini, Liver King ditahan di penjara Texas dan menunggu proses hukum.
Masa depannya, baik karir maupun reputasinya, kini berada di ujung tanduk.
Kasus ini akan menjadi pelajaran berharga bagi para influencer lainnya, bahwa popularitas dan kekuasaan tidak boleh disalahgunakan untuk mengancam atau menyakiti orang lain.
Dunia sedang menunggu untuk melihat bagaimana kisah ini akan berakhir, dan pelajaran apa yang akan kita ambil dari kejatuhan seorang raja daging mentah.